Strategi Indonesian Paradise (INPP) Lepas Ikatan Kebijakan Perjalanan Dinas

kabarpasarNEWS

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) menyambut positif kebijakan pelonggaran kegiatan perjalanan dinas aparatus sipil negara (ASN). Meski selama ini pemerintah bukan kontributor utama terhadap pendapatannya, tetapi perseroan tetap menyakini diperbolehkannya kembali instansi pemerintah menggelar acara di hotel akan memberi dampak positif.

“Portofolio perhotelan kami tidak bergantung pada segmen pemerintahan karena fokus utama INPP adalah pasar leisure and lifestyle, yang dinilai lebih stabil dan bernilai tinggi dalam jangka panjang,” ungkap Surina, Direktur & CFO INPP, kepada , Senin (16/6).

Meski demikian, INPP mengakui bahwa segmen pemerintah tetap bisa membantu memperkuat baseline okupansi, khususnya di hari kerja, dan menjadi pelengkap pendapatan di luar musim puncak. Saat ini, kontribusi kegiatan rapat dan perjalanan dinas pemerintah terhadap total pendapatan hotel INPP tidak lebih dari 20%.

Perubahan kebijakan ini diperkirakan akan membuka peluang tambahan pemasukan dari jaringan hotelnya yang berada di kota tier dua seperti Makassar dan Yogyakarta.

Surina memproyeksikan akan ada peningkatan okupansi pada kuartal II dan IV 2025, seiring masuknya musim puncak dan potensi tambahan dari segmen ASN. Namun, dampaknya terhadap keseluruhan portofolio dinilai tidak signifikan.

Untuk menangkap peluang tersebut, perusahaan menyiapkan strategi taktis seperti menawarkan paket MICE khusus di hotel midscale serta menjajaki kerja sama acara berskala besar dengan instansi pemerintah.

“Namun langkah ini sifatnya opsional, bukan bagian dari strategi inti kami,” tegas Surina.

INPP sendiri menargetkan rata-rata okupansi hotel mencapai 73% sepanjang 2025 dan belum melakukan revisi outlook meski kebijakan pelonggaran ASN telah diumumkan.

Asal tahu saja, hingga kuartal I kemarin perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp286,4 miliar atau naik 9,1% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih melonjak signifikan 185,5% menjadi Rp382,4 miliar.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, segmen perhotelan menyumbang kontribusi Rp 130 miliar atau setara 45,39% terhadap total pendapatan. Porsinya masih sedikit lebih rendah dibandingkan segmen komersial yang menyumbang Rp131,6 miliar.

Popular Post

medco energi

Korporasi

Medco Energi Mendapat Kredit Hingga US$ 373,6 Juta

Medco Energi Internasional Tbk (MECD) resmi menandatangani perjanjian kredit antarperusahaan dengan Medco Cypress Tree Pte. Ltd. senilai US$ 373,6 juta ...

kantor pegadaian

Korporasi

Pegadaian Kembali Juarai “The Best Company To Work For in Asia” untuk Ketujuh Kalinya

PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia 2025 oleh HR Asia untuk ketujuh kalinya. Pegadaian ...

Korporasi

Mayora Indah Targetkan Pertumbuhan Penjualan 10% Sebelum Akhir Tahun

PT. Mayora Indah Tbk membukukan penjualan Rp9,85 triliun sepanjang kuartal I 2025. Jumlah itu meningkat 12,5 persen dari periode yang ...

Saham

IHSG Anjlok Sementara Pasar Waspadai Perkembangan di Timur Tengah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi ...

Otomotif

Sauto Expo 2025: Dorong Pasar Otomotif Semarang dengan Berbagai Promo Mengejutkan

Pameran otomotif Semarang Automotive (Sauto) Expo 2025 kembali digelar di Mal Ciputra Semarang, 13-17 Juni 2025. Sebanyak sembilan dealer atau ...

saham rekomendasi

Saham

Saham Lapis Dua Naik, Ini Rekomendasi Beli

Harga saham lapis dua di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tren naik mulai Juni 2025. Lalu, saham lapis dua apa ...

Tinggalkan komentar