Peran Bank DBS Indonesia dalam Mendorong Ekonomi Hijau dan Capaian NZE Nasional

kabarpasarNEWS

Komitmen DBS Bank Indonesia dalam Mewujudkan Keberlanjutan dan Inklusi Finansial

Bank DBS, yang memiliki aspirasi sebagai Best Bank for A Better World, telah menetapkan komitmen untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2050. Untuk mewujudkan visi ini, bank tersebut menjalankan berbagai strategi bisnis yang konkret, termasuk kebijakan pembiayaan dan investasi yang ramah lingkungan.

Pilar-Pilar Keberlanjutan yang Diterapkan

Bank DBS Indonesia menerapkan kerangka kerja yang terdiri dari tiga pilar utama, yaitu Responsible Banking, Responsible Business Practices, dan Impact Beyond Banking. Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Anthonius Sehonamin, menjelaskan bahwa pilar-pilar ini menjadi pedoman dalam menjalankan operasional perbankan secara bertanggung jawab.

Pada pilar Responsible Banking, Bank DBS Indonesia mengembangkan produk perbankan yang sesuai dengan target keberlanjutan. Inisiatif yang dilakukan meliputi:

  • Responsible Financing: Pembiayaan yang memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.
  • ESG Investing: Investasi berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
  • Inklusi Finansial: Upaya untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani.

Mendukung Pembiayaan Berkelanjutan

Bank DBS Indonesia secara konsisten mendorong pembiayaan berkelanjutan sebagai bagian dari komitmennya dalam transisi menuju ekonomi hijau. Dana diberikan kepada sektor-sektor yang mendukung prinsip ESG, seperti energi terbarukan, transportasi rendah karbon, pengelolaan limbah, dan infrastruktur hijau.

Salah satu proyek yang mendapatkan pendanaan adalah pembangunan pusat data ramah lingkungan oleh Princeton Digital Group (PDG). Pusat data tersebut dirancang dengan efisiensi energi tinggi dan menggunakan sumber energi terbarukan. Selain itu, Bank DBS juga memberikan fasilitas pinjaman berkelanjutan kepada PDG yang memenuhi standar taksonomi hijau.

Dalam kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Australian Climate Finance Partnership (ACFP), Bank DBS memberikan pembiayaan hijau senilai 15 juta dollar AS kepada PT Electrum untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk penyediaan sepeda motor listrik dan infrastruktur pengisian daya atau battery swapping station.

Peran dalam Integrasi Ekonomi dan Lingkungan

Pembiayaan hijau yang disalurkan oleh Bank DBS Indonesia turut berkontribusi dalam meningkatkan konektivitas ekonomi dan lingkungan antara Indonesia, Singapura, India, dan China. Proyek-proyek seperti pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan infrastruktur industri rendah karbon memperkuat integrasi rantai pasok hijau di kawasan.

Penghargaan Internasional

Berkat dedikasinya dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam budaya organisasi, operasional, dan portofolio, Bank DBS Indonesia meraih beberapa penghargaan internasional. Beberapa di antaranya adalah Euromoney Awards for Excellence 2024 dalam kategori Indonesia’s Best Bank for ESG, Global Finance Sustainable Finance Awards 2025 dalam kategori Best Bank for Sustainable Finance, serta FinanceAsia Awards 2025 dalam kategori Best Sustainable Bank–Indonesia.

Produk Investasi Berbasis ESG

Bank DBS Indonesia menawarkan berbagai produk investasi berbasis ESG, mulai dari reksa dana hingga obligasi. Salah satu inovasi yang diluncurkan adalah Spark Saving, sebuah produk tabungan berbasis ESG yang tidak hanya mendorong kebiasaan menabung, tetapi juga memungkinkan nasabah berkontribusi langsung terhadap dampak sosial.

Melalui Spark Saving, dana yang disisihkan dari hasil bunga tabungan akan secara otomatis dialokasikan untuk mendukung program pendidikan di daerah pedalaman melalui Yayasan Tangan Pengharapan. Sejak 2021, produk ini telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,54 miliar untuk meningkatkan kesejahteraan petani cokelat di Sumatera dan Sulawesi, serta Rp 1,35 miliar untuk program pendidikan di pelosok Indonesia bagian timur.

Mendorong Inklusi Finansial

Bank DBS Indonesia juga memiliki model ecosystem lending yang memberikan manfaat signifikan bagi inklusi finansial, terutama untuk segmen unbanked. Melalui kemitraan dengan perusahaan multifinance dan platform fintech, penyaluran dana dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.

Model ini telah berhasil menyalurkan lebih dari Rp 30 triliun kepada masyarakat Indonesia sejak 2019 hingga akhir 2024. Selain itu, skema ini juga mendorong pertumbuhan sektor konsumtif yang menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi nasional.

Popular Post

medco energi

Korporasi

Medco Energi Mendapat Kredit Hingga US$ 373,6 Juta

Medco Energi Internasional Tbk (MECD) resmi menandatangani perjanjian kredit antarperusahaan dengan Medco Cypress Tree Pte. Ltd. senilai US$ 373,6 juta ...

kantor pegadaian

Korporasi

Pegadaian Kembali Juarai “The Best Company To Work For in Asia” untuk Ketujuh Kalinya

PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia 2025 oleh HR Asia untuk ketujuh kalinya. Pegadaian ...

Korporasi

Mayora Indah Targetkan Pertumbuhan Penjualan 10% Sebelum Akhir Tahun

PT. Mayora Indah Tbk membukukan penjualan Rp9,85 triliun sepanjang kuartal I 2025. Jumlah itu meningkat 12,5 persen dari periode yang ...

Saham

IHSG Anjlok Sementara Pasar Waspadai Perkembangan di Timur Tengah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi ...

Otomotif

Sauto Expo 2025: Dorong Pasar Otomotif Semarang dengan Berbagai Promo Mengejutkan

Pameran otomotif Semarang Automotive (Sauto) Expo 2025 kembali digelar di Mal Ciputra Semarang, 13-17 Juni 2025. Sebanyak sembilan dealer atau ...

saham rekomendasi

Saham

Saham Lapis Dua Naik, Ini Rekomendasi Beli

Harga saham lapis dua di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tren naik mulai Juni 2025. Lalu, saham lapis dua apa ...

Tinggalkan komentar