Delegasi Uni Eropa (European Union/EU) resmi membuka EU Desk di dalam Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
EU Desk adalah layanan intelijen pasar, bimbingan bagi pembukaan usaha dan perizinannya, fasilitasi kerja sama bisnis, identifikasi proyek atau kesempatan baru untuk berinvestasi, dan kerja sama dalam hal regulasi. Adapun pembukaan itu merupakan hasil kerja sama Delegasi EU dengan BKPM.
1. Uni Eropa bidik investasi di EBT, pertanian, hingga perikanan
Berdasarkan pernyataan resmi Delegasi Uni Eropa, pembukaan EU Desk merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan BKPM untuk mengidentifikasi prioritas di berbagai sektor yang berpotensi besar bagi penanaman modal baru, dan yang selaras dengan prioritas kebijakan EU dan Indonesia.
BACA JUGA
EU Desk juga akan fokus pada sektor-sektor yang berorientasi pada masa depan, seperti energi terbarukan, otomotif, teknologi informasi dan komunikasi, elektronik, logistik, pertanian dan perikanan, dan lain-lain.
Indonesia Menang atas Uni Eropa soal Kebijakan Minyak Sawit
2. Buat bimbing para investor
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Denis Chaibi menargetkan EU Desk itu bisa membimbing para investor menjaring peluang baru untuk berinvestasi.
“EU Desk bukan hanya sekedar fasilitas, EU Desk adalah simbol ambisi kami untuk menciptakan investasi yang berdampak, berdasarkan prinsip keberlanjutan dan kualitas yang tinggi, sejalan dengan strategi EU, yaitu Global Gateway untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur,” tutur Denis dalam keterangannya, dikutip Minggu, (15/6/2025).
3. Jembatani institusi keuangan dan investor swasta Eropa dengan Indonesia
EU Desk didukung oleh EU melalui EU-Indonesia Cooperation Facility (EUICF) dan akan menempati ruangan di lingkungan kantor BKPM. EU Desk akan memfasilitasi dialog seputar kebijakan investasi antara investor dan regulator EU, menawarkan asistensi bagi pengembangan usaha, dan melakukan identifikasi terhadap proyek-proyek potensial.
EU Desk akan membantu menjembatani hubungan dengan institusi-institusi keuangan di negara-negara anggota EU serta investor swasta, untuk mendorong mobilisasi investasi di sektor publik maupun sektor swasta di Indonesia.