Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia atau capital inflow di pasar keuangan domestik pada pekan kedua Juni 2025 sebesar Rp 5,2 triliun. Aliran modal asing ini tercatat pada rentang tanggal 10 sampai 12 Juli. “Berdasarkan data transaksi 10–12 Juni 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 5,2 triliun,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi dikutip Sabtu, 14 Juni 2025.
Ramdan merincikan, aliran modal tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih senilai Rp 0,83 triliun di pasar saham dan Rp 5,08 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Kemudian, tercatat modal asing keluar bersih sebesar Rp 0,71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Sejak awal 2024 hingga 12 Juni 2025, total modal asing keluar bersih di pasar saham tercatat sebesar Rp 47,54 triliun dan Rp 21,82 triliun di SRBI. Sementara itu, modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp 53,91 triliun.
BACA JUGA
Di sisi lain, premi risiko investasi atau premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun dilaporkan sebesar 73,47 basis poin (bps) per 12 Juni 2025. Angkanya turun bila dibandingkan dengan 6 Juni 2025, yakni 75,92 bps.
Sementara itu, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun pada pagi hari tanggal 13 Juni 2025 turun menjadi 6,66 persen. Pada hari sebelumnya, tingkat imbal hasil tercatat 6,68 persen. Kemudian, imbal hasil surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 4,35 persen per 12 Juni 2025.
Denny mengatakan, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. “Untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” katanya.
