PT. Mayora Indah Tbk membukukan penjualan Rp9,85 triliun sepanjang kuartal I 2025. Jumlah itu meningkat 12,5 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,76 triliun.
Direktur Mayora Wardhana Atmadja mengatakan pada tahun ini manajemen menargetkan penjualan bisa tumbuh 10 persen. “Sampai akhir tahun kami harapkan bisa bertumbuh sebesar 10 persen,” kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Ahad, 15 Juni 2025.
Wardhana mengatakan manajemen juga berencana menaikkan harga jual dari produk Mayora. Langkah ini untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga bahan baku. Kendati demikian, kata dia, manajemen bakal menaikkan harga ini ketika bisa diterima oleh konsumen. “Kami juga memastikan inovasi yang kita lakukan memberikan arti bagi konsumen, dan yang pasti komitmen untuk melakukan investasi pada merek terus kita jalankan,” katanya.
BACA JUGA
Direktur Keuangan MYOR Hendrik Polisar menyampaikan, penjualan perseroan ditargetkan mencapai senilai Rp 39,7 triliun pada 2025, dengan laba kotor sebesar Rp9,2 triliun, laba usaha sebesar Rp4,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp3,1 triliun.
“Angka proyeksi ini merupakan angka yang cukup realistis yang untuk dapat dicapai oleh perseroan,” ujar Hendrik seperti dikutip Antara.
Sementara itu, Wardhana menambahkan, perseroan juga telah menyiapkan modal usaha sebesar Rp900 miliar tahun ini. Jumlah itu bakal digunakan untuk perawatan Rp600 miliar dan sisanya bakal dipakai untuk membangun gudang.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham bulan ini, Wardhana mengatakan perseroan bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp1,22 triliun atau senilai Rp55 per saham. Jumlah dividen ini sekitar 40 persen dari laba perseroan pada 2024. “Dividen yang diputuskan untuk dibagikan pada RUPS adalah sebesar Rp1,22 triliun,” kata dia.
Pada 2024, Mayora Indah mencatatkan laba bersih senilai Rp 3 triliun, atau turun 6,06 persen secara tahunan dibandingkan 2023 yang sebesar Rp3,19 triliun. Penjualan perusahaan tercatat naik 14,57 persen menjadi senilai Rp36,07 triliun pada 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,48 triliun.